Reframing Sumber Daya Manusia Kearsipan

oleh Ully Isnaeni Effendi

Perubahan terus terjadi (change, change, and change again) Sumber Daya Manusia (SDM) adalah aset (human capital) berharga bagi suatu organisasi. Berpijak pada kalimat tersebut tidaklah berlebihan apabila SDM bagi suatu organisasi adalah hal yang sangat penting. SDM yang handal dibutuhkan setiap organisasi dengan tingkat kemampuan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan bidang organisasi tersebut. Bahkan ada beberapa pendapat bahwa peran SDM dalam suatu organisasi tidak hanya sebagai human capital tetapi juga sebagai active agent bagi perubahan suatu organisasi.

Tumbuh kembang suatu organisasi sangat tergantung dari pengelolaan organisasi yang dilakukan oleh semua anggotanya. Menyikapi perubahan yang terjadi terus menerus, SDM yang terlibat harus mampu mengetahui bagaimana cara mengembangkan organisasinya. Pengembangan organisasi tidak hanya secara fisik organisasi saja tetapi juga value dari organisasi. Value disini lebih kepada skill dari SDM yang ada. Masing-masing SDM mempunyai skill yang berbeda-beda tergantung dari bidang kerja dan kebutuhan. Espejo, et.al (1996) mengemukakan bahwa organisasi dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan kompetensi SDM yang dimiliki sehingga organisasi mampu memberikan kinerja terbaiknya dan memiliki
kemampuan bersaing.

Terdapat berbagai macam strategi dalam meningkatkan kemampuan organisasi agar memiliki kemampuan yang berdaya saing, salah satunya adalah pendekatan reframing. Pendekatan reframing merupakan pergeseran konsepsi organisasi tentang bagaimana suatu organisasi bisa mencapai tujuannya. Karakteristik spesifik dari pendekatan ini, menegaskan bahwa upaya menciptakan kompetensi organisasi harus dilakukan manakala usaha yang dilakukan mampu membuka pola pikir SDM dalam organisasi.