Oleh : Arina Faila Saufa dan Sindra Sari
Tingginya jumlah arsip kertas yang semakin hari semakin meningkat menjadi masalah sendiri bagi sebuah lembaga. Tentunya hal ini berpengaruh pada banyaknya tempat yang akan digunakan untuk menyimpan arsip, dan lamanya proses temu kembali arsip. Maka dari itu, diperlukan manajemen arsip dari bentuk konvensional ke elektronik agar semua kegiatan administrasi dapat dilakukan secara efektif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kegiatan manajamen arsip elektronik berserta kendalanya di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui observasi partisipatif moderat, wawancara semi-terstruktur, dan studi dokumentasi. Adapun uji keabsahan data yang digunakan yaitu melalui perpanjangan pengamatan, triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan melalui reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manajemen arsip elektronik di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bantul, Yogyakarta terdiri dari tiga tahapan yaitu penciptaan dan penyimpanan, penggunaan dan distribusi, dan pemeliharaan arsip. Namun dalam kegiatan manajemen arsip elektronik kurang berjalan dengan baik, dikarenakan terdapat beberapa kendala yaitu kendala teknis dan non teknis. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan terobosan baru dan dapat dijadikan pedoman lebih lanjut dalam kegiatan manajemen arsip elektronik yang baik dalam meningkatkan layanan administrasi di sebuah badan, lembaga, maupun organisasi.
Artikel ini merupakan salah satu artikel dalam Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan. Kunjungi laman Khazanah: Jurnal Pengembangan Kearsipan untuk membaca lebih lanjut atau mengunduh.