Oleh Ully Isnaeni Effendi
Tidak banyak sumber daya manusia (SDM) yang mengetahui “nilai” (value) akan dirinya sendiri yang dapat “dijual” kepada “pasar” SDM. Potensi SDM bisa jadi kurang diketahui atau bahkan kurang disadari. Melihat kondisi saat ini, SDM dituntut untuk ‘ready to work” atau lebih tepatnya adalah SDM mampu mempersiapkan diri kedalam persaingan pasar tenaga kerja yang semakin lama semakin menuntut SDM untuk lebih banyak mengeksplor kemampuannya.
Dalam ilmu ekonomi dikenal dengan istilah supply dan demand, sama halnya dengan “pasar” SDM tersebut, ada supply dan demand juga. Di “pasar” tersebut akan ada namanya transaksi supply dan demand yang akan berakhir dengan keputusan “buying” atau “membeli” atau bahkan keputusan “cancel” atau “membatalkan” rencana pembelian. Tanpa kita sadari, sebenarnya SDM-pun juga masuk ke dalam aktifitas ”market” dan “marketing”. SDM yang berkualitas tinggi akan berbeda dengan SDM yang berkualitas rendah, baik dari segi nilai (value) maupun harga jualnya. Semuanya tergantung pada apa yang ada dalam diri SDM tersebut. Paket apa yang ada pada SDM tersebut, apakah paket lengkap ataukah paket hemat.
Organisasi yang dinamis, terus berubah seiring dengan perkembangan zaman, akan membutuhkan SDM yang siap berubah, mau berubah, dan terus berubah. Segala sesuatu pasti mengalami perubahan, karena yang statis hanyalah perubahan itu sendiri. Proyeksi ke depan, permintaan pasar terhadap kualitas SDM akan semakin meningkat, karena SDM merupakan salah satu roda bergeraknya suatu organisasi. SDM tidak hanya sebagai SDM, tetapi SDM juga sebagai aset suatu organisasi.
<div class="box-hint"Baca lebih lanjut mengenai Peningkatan Kualitas Arsiparis Melalui Personal Branding