Arsip UGM menerbitkan naskah sumber berjudul “Kuliah Kerja Nyata UGM 1971 – 2008”, pada tahun 2014 ini. Naskah sumber yang baru diterbitkan beberapa bulan lalu ini menyajikan sejarah KKN di UGM, bahwa KKN dimulai pada tahun 1971 dilaksanakan di tiga universitas perintis salah satunya UGM, melalui program “Pengabdian Mahasiswa kepada Masyarakat”. Tahun 1973 KKN telah dilaksanakan di 10 PTN, selanjutnya tahun 1976 sudah diberlakukan di seluruh PTN. Dalam naskah sumber ini disajikan secara runtut perkembangan KKN di UGM yang meliputi beberapa periode yaitu Periode Perintisan, Periode Peralihan, Periode Pemantapan, Periode Pengembangan, Periode Transformasi, dan Periode KKN Tematik Kontekstual.
Naskah sumber ini merupakan naskah sumber seri 4, melengkapi naskah sumber lainnya yang telah diterbitkan oleh Arsip UGM. Tahun 2011 diterbitkan naskah sumber tentang UGM di Forum Internasional yang menyajikan informasi tentang peran dan prestasi civitas akademika baik mahasiswa maupun dosen di tingkat internasional, dan juga peran lembaga internasional dalam pengembangan Tahun 2013 diterbitkan dua naskah sumber, pertama berjudul “Pemilihan Rektor UGM dari Masa ke Masa (1950 – 2012). Naskah sumber ini mengupas tentang seluruh kebijakan dan kegiatan terkait pemilihan Rektor Pertama UGM Prof. Dr. Sardjito (1950) hingga Rektor UGM saat ini yaitu Prof. Dr. Pratikno (2012). Naskah sumber kedua berjudul “Prosesi Penerimaan Mahasiswa Baru UGM 1950 – 2001”. Mengisahkan sejarah penerimaan mahasiswa baru bahwa tahun 1950 batal dilaksanakan karena mahasiswa menolak bahkan beberapa mahasiswa membawa pistol dan granat. Tahun 1954 ada sebutan bagi mahasiswa baru yaitu plontja (laki-laki) dan plonjti (perempuan), kemudian tahun 1956 berganti menjadi taruna dan taruni.
Naskah sumber yang diterbitkan oleh Arsip UGM merupakan salah satu bentuk upaya menyebarluaskan khazanah arsip yang dimiliki Arsip UGM kepada publik. Selain itu, naskah sumber diharapkan bukan hanya sebagai wahana refleksi terhadap perjalanan UGM dan individu yang terlibat didalamnya, tetapi juga nilai-nilai kesejarahan yang dapat dijadikan pijakan dasar untuk menapak masa mendatang yang lebih baik. (Musliichah)