Sebagai salah satu “memory institutions”, Perpustakaan dan Arsip menyelenggarakan kegiatan Pameran Arsip dan Koleksi Museum dalam rangka memperingati dies Perpustakaan dan Arsip yang pertama. Pameran yang bertajuk “Warisan Budaya UGM” dibuka pada tanggal 9 s.d 12 Juli 2024 di Teras Ruang Seminar, Perpustakaan dan Arsip Gedung L7 lantai 2. Pameran yang merupakan salah satu komitmen dalam melaksanakan SDGs ke-11 (Pembangunan berkelanjutan) ini diselenggarakan kolaborasi antara Bidang Arsip, Bidang Perpustakaan, dan Museum UGM.
Pameran ini menampilkan khazanah arsip diantaranya potret kegiatan kesenian tradisional seperti ketoprak, tari tradisional, gamelan, penampilan angklung oleh ibu-ibu Dharma Wanita, hingga kenduri dalam rangka dies UGM yang diselenggarakan di Balairung. Selain khazanah arsip, koleksi langka perpustakaan juga hadir menampilkan koleksi langka tentang kebudayaan yang disajikan dalam beberapa bahasa. Museum UGM ikut serta memeriahkan pameran kali ini dengan menampilkan koleksi tungku hemat energi karya Rektor ke-2 UGM, Prof. Ir. Herman Johannes. Tungku tersebut terinspirasi dari tungku Masyarakat Nusa Tenggara Timur dan disempurnakan dengan ditemukannya briket B3 sebagai bahan bakar alternatif. Menariknya tungku tersebut juga telah didistribusikan ke berbagai wilayah di Indonesia.
“Pameran arsip dan koleksi museum ini saya harapkan mampu menjadi daya tarik mahasiswa untuk bisa lebih intens berkunjung ke Perpustakaan”, ungkap Kepala Perpustakaan dan Arsip, Arif Surachman, S.IP., M.B.A. pada saat pembukaan acara pameran. Ia juga menyampaikan, pameran seperti ini diharapkan akan terus berlanjut.
“Selain sebagai memori, pameran juga dimaksudkan untuk menggugah semangat para anak muda khususnya mahasiswa sebagai generasi penerus untuk melestarikan warisan budaya bangsa. Perpustakaan dan Arsip UGM diharapkan mampu menjadi representatif dan mewadahi hal tersebut sebagai bentuk komitmen dalam Pembangunan yang berkelanjutan.
Kontributor: Nabiilah