Forsipagama Gelar Pelatihan Penulisan Majalah untuk Dorong Literasi dan Regenerasi Penulis di UGM

pelat. penulisan 1

Dalam rangka peningkatan kualitas konten serta mendorong semangat literasi di lingkungan Universitas Gadjah Mada (UGM), Forum Arsiparis UGM (Forsipagama) menggelar Pelatihan Penulisan Majalah Forsipagama yang dilangsungkan di Ruang Sidang Arsip UGM pada Kamis (22/5). Kegiatan ini diikuti oleh arsiparis dan pengelola arsip dari berbagai unit di lingkungan UGM dengan semangat untuk menggali potensi menulis sekaligus beradaptasi dengan perkembangan zaman.

Acara dibuka dengan sambutan dari Kepala Bidang Arsip, Erna Widayati, S.E., M.M., yang menegaskan pentingnya kemampuan menulis bagi para pengelola arsip. Ia menyampaikan bahwa majalah bukan hanya sebagai sarana dokumentasi kegiatan, tetapi juga medium komunikasi yang dapat menyampaikan nilai-nilai kearsipan secara menarik dan informatif. Hal senada disampaikan Ketua Forsipagama, Heri Santosa, S.ST., Ars., yang menyoroti

urgensi regenerasi penulis internal dan pentingnya menyemai budaya menulis di lingkungan kampus. "Melalui pelatihan ini, kami berharap akan lahir penulis-penulis baru yang siap berkontribusi menjaga keberlanjutan Majalah Forsipagama," ujar Heri.

Pelatihan menghadirkan Dr. Herman Setyawan, M.Sc., arsiparis UGM yang berpengalaman dan aktif menulis di jurnal ilmiah. Dalam paparannya, Herman membawakan sesi yang tidak hanya membahas teknik penulisan, tetapi juga memperkenalkan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses menulis. Herman menjelaskan bahwa AI dapat menjadi alat bantu yang sangat berguna dalam tahap riset, penyusunan struktur, hingga pencarian literatur. Namun, ia menegaskan pentingnya penggunaan AI secara etis dan bertanggung jawab. "Teknologi boleh kita manfaatkan, tapi naskah tetap harus mengandung kejujuran intelektual, keaslian ide, dan konteks yang manusiawi," tegasnya.

Pelatihan ini menjadi forum yang mempertemukan kebutuhan peningkatan keterampilan menulis dengan tantangan baru di era digital. Peserta diajak untuk menulis dengan pendekatan yang lebih adaptif, tanpa kehilangan kedalaman informasi dan integritas naskah. Diskusi berlangsung interaktif, dengan banyak peserta yang antusias mencoba teknik penulisan baru menggunakan AI, sekaligus mempertanyakan cara-cara menjaga orisinalitas di tengah bantuan teknologi.

pelat. penulisan 2
pelat. penulisan 3

Selain memberikan keterampilan menulis yang aplikatif, pelatihan ini juga menjadi langkah nyata Forsipagama dalam menumbuhkan semangat literasi di lingkungan UGM. Lebih dari sekadar agenda pelatihan, ini adalah ikhtiar bersama untuk membangun ekosistem yang mendukung pembelajaran berkelanjutan dan komunikasi yang lebih terbuka. Semangat ini sejalan dengan cita-cita Sustainable Development Goals (SDGs), terutama SDG 4 tentang pendidikan berkualitas.

pelat. penulisan 4
pelat. penulisan 5

Dengan pelatihan ini, Forsipagama tak hanya membentuk penulis-penulis baru, tetapi juga menegaskan posisi arsiparis sebagai bagian penting dari narasi kelembagaan. Bukan hanya mencatat masa lalu, tetapi juga aktif menulis untuk masa depan.

Kontributor: Ully Isnaeni Effendi