Webinar Internasional Soroti Peran AI dan Open Science dalam Meningkatkan Kualitas Riset

Peran kecerdasan buatan (AI) dalam mendorong transformasi riset dan publikasi ilmiah menjadi sorotan utama dalam Webinar Internasional “Empowering Learning, Research, and Publication in the AI-Driven Open Science Era” yang diselenggarakan oleh Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM), pada Rabu (17/9). Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian Gadjah Mada Library and Archives Fair (GMLAF) 2025

Kegiatan yang digelar secara daring melalui Zoom ini mempertemukan pakar dari berbagai negara. Webinar ini menjadi platform penting untuk mendiskusikan peluang, tantangan, dan prinsip etika penggunaan AI dalam penyebaran pengetahuan secara terbuka. Acara ini juga diikuti oleh peserta dari berbagai negara, antara lain China, Taiwan, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Indonesia, yang menunjukkan antusiasme global terhadap topik integrasi AI dan Open Science.

Dalam sambutannya, Prof. Dr. Wening Udasmoro, SS., M.Hum., DEA., Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM menyampaikan apresiasi kepada Perpustakaan dan Arsip UGM yang telah memprakarsai forum strategis ini, serta kepada para pembicara internasional yang berbagi pengetahuan dan pengalaman. Ia menekankan bahwa kemajuan AI dan penerapan prinsip Open Science telah mengubah cara pengetahuan diciptakan, dikelola, dan disebarluaskan. “AI speeds up literature searches, data analysis, and writing, while challenging us to uphold ethics and ensure fair access to research. Libraries and archives are key partners in helping academics master digital skills and publication ethics,” ujarnya.

Webinar menghadirkan pembicara dari kalangan akademisi dan penerbitan global, yakni Muhammad Syafiq bin Rozian (iGroup), Dr. Irwan Endrayanto Aluicius (UGM), Shu Xian Toh (Springer Nature), serta Dr. Xin Bi (Xi’an Jiaotong-Liverpool University). Diskusi berlangsung dalam dua sesi, yaitu perspektif pendidikan tinggi dan perpustakaan terhadap publikasi internasional, serta isu integritas akademik di tengah perkembangan AI dan akses terbuka.

Acara ini dimoderatori oleh Safirotu Khoir, Ph.D., Koordinator Humas dan Kerja Sama Internasional Perpustakaan dan Arsip UGM sekaligus dosen Sekolah Pascasarjana UGM. Dengan kepiawaiannya, Safirotu Khoir memandu diskusi di kedua sesi sehingga berjalan lancar dan interaktif.

Dalam presentasinya, Dr. Irwan Endrayanto Aluicius mengingatkan pentingnya berbagi pengetahuan demi kemajuan bersama. “We believe that knowledge is the most powerful when we share it. Sharing knowledge empowers communities, drives innovation, and strengthens humanity. So, we should remain locally rooted and globally respected,” ungkapnya.

Sementara itu, Shu Xian Toh dari Springer Nature menyoroti bagaimana teknologi AI dan etika publikasi harus berjalan beriringan dengan keberlanjutan akses terbuka. “Artificial Intelligence offers tremendous opportunities for scholarly publishing, but it also calls for clear ethical standards and a sustainable approach to Open Access,” ujarnya, menegaskan pentingnya keseimbangan antara inovasi dan integritas dalam dunia penerbitan ilmiah.

Sebagai penutup, Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, Arif Surachman, SIP., MBA., menyampaikan apresiasi kepada seluruh narasumber, moderator, dan peserta. Ia menegaskan bahwa webinar ini menjadi bukti komitmen UGM dalam mendukung peningkatan kualitas pembelajaran, penelitian, dan publikasi berbasis teknologi yang beretika.

Selain memperluas jejaring internasional, acara ini juga menekankan pentingnya literasi publikasi global, etika riset, dan kolaborasi strategis antara perguruan tinggi dan penerbit bereputasi. Inisiatif ini sejalan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4: Pendidikan Berkualitas dengan memperkuat kapasitas akademik dan kemampuan beradaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam mendukung mutu pembelajaran dan penelitian, serta SDG 9: Industri, Inovasi, dan Infrastruktur, yang mendorong peningkatan kualitas pendidikan dan inovasi berbasis pengetahuan.

Melalui forum ini, Perpustakaan dan Arsip UGM dapat memperkuat perannya sebagai pusat pengelolaan pengetahuan yang adaptif terhadap teknologi, sekaligus menjadi mitra strategis bagi sivitas akademika dalam menghadapi era sains terbuka berbasis AI. Webinar ini juga menjadi momentum untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya etika, transparansi, dan kolaborasi global dalam pengelolaan ilmu pengetahuan.

Kontributor: Wasilatul Baroroh