Meneguhkan UGM Sebagai Universitas Pancasila melalui Pameran Arsip, Pustaka, dan Artefak Bersejarah

Nilai-nilai Pancasila tak hanya tercantum dalam teks dasar negara, tetapi juga hidup dalam jejak sejarah Universitas Gadjah Mada (UGM). Hal inilah yang diangkat dalam pameran bertajuk "Niskala: UGM Sebagai Universitas Pancasila", yang dibuka secara resmi pada hari Kamis (26/6) di Lobby Perpustakaan dan Arsip UGM. Pameran ini merupakan bagian dari Gadjah Mada Library and Archives Fair (GMLAF) 2025, dan merupakan hasil kolaborasi antara Perpustakaan dan Arsip UGM dengan Museum UGM.

Pameran secara resmi dibuka melalui prosesi pemotongan pita oleh Prof. Dr. Wening Udasmoro, S.S., M.Hum., DEA., Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM, yang turut didampingi oleh Arif Surachman, SIP., MBA., Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM, serta Dr. Tjahjono Prasodjo, M.A., Ketua Pengelola Museum UGM. Momen pembukaan ini menjadi simbol dimulainya pameran yang menyajikan kekayaan arsip dan artefak sebagai wujud pelestarian nilai-nilai historis dan intelektual yang tumbuh di lingkungan kampus.

pameran 1
p class="rata">Pameran ini tak sekadar menampilkan buku, dokumen, dan benda bersejarah. Ini merupakan upaya menyuarakan kembali peran UGM sebagai institusi akademik yang berdiri di atas nilai-nilai kebangsaan. Dalam sambutannya, Prof. Wening menyampaikan bahwa Pancasila adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan kampus. "UGM mengandung banyak sekali nilai-nilai penting Pancasila yang menjadi fondasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Pameran ini mengajak kita merefleksikan kembali bagaimana nilai-nilai itu hidup di kampus ini," ujar Prof. Wening di hadapan para undangan.

pameran 2
pameran 3
pameran 4

Hadir dalam pembukaan sejumlah tamu dari beragam latar belakang, antara lain perwakilan dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah DIY, perwakilan Perpustakaan Universitas Sanata Dharma, Ketua Departemen Sejarah Fakultas Ilmu Budaya UGM, Ketua Program Studi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi Sekolah Vokasi UGM, serta staf dan pengunjung Perpustakaan dan Arsip UGM dan Museum UGM.

Pameran ini berlangsung mulai 26 Juni hingga 2 Juli 2025 di Lobby Perpustakaan dan Arsip UGM pukul 08.00-22.00 WIB, dengan menyuguhkan koleksi langka, arsip bersejarah, serta artefak autentik yang menggambarkan kontribusi UGM dalam menghidupkan nilai-nilai Pancasila sejak era pendirian hingga peranannya dalam peristiwa-peristiwa kebangsaan. Pengunjung dapat menyaksikan narasi-narasi tentang tokoh-tokoh pendiri, pergerakan mahasiswa, dan kontribusi institusi dalam menjaga pilar-pilar kebangsaan seperti keadilan sosial, persatuan, dan kemandirian.

Lebih dari sekadar menampilkan arsip, pameran ini menjadi bagian dari komitmen UGM terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Melalui pendekatan edukatif berbasis arsip dan budaya kampus, kegiatan ini mendukung SDG 4: Pendidikan Berkualitas, dengan membuka ruang literasi sejarah dan nilai kepada publik. Selain itu, pelestarian koleksi dan narasi lokal kampus sejalan dengan SDG 11: Kota dan Komunitas yang Berkelanjutan, yang mendorong perlindungan warisan budaya. Terakhir, nilai-nilai yang dihidupkan melalui pameran ini, seperti keadilan, kebhinekaan, dan integritas kelembagaan, berkontribusi pada SDG 16: Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh.

Pameran ini menjadi ruang reflektif sekaligus inspiratif bagi civitas academica dan masyarakat dalam memaknai kembali peran institusi pendidikan tinggi dalam membentuk narasi kebangsaan. Di tengah arus modernisasi dan disrupsi digital, menghadirkan kembali arsip, pustaka, dan artefak sebagai ruang dialektika publik adalah bentuk nyata komitmen UGM dalam menjaga memori, nilai, dan masa depan bangsa.

Kontributor: Wasilatul Baroroh

pameran 5