Menanam Pengetahuan, Menuai Peradaban: Perpustakaan dan Arsip UGM Meriahkan Nitilaku 2025

Di bawah rintik hujan yang tak menyurutkan semangat, Perpustakaan dan Arsip Universitas Gadjah Mada (UGM) turut menyemarakkan Kirab Budaya Nitilaku 2025 bertema “Ruwat Rawat Kebangsaan” pada Minggu, 14 Desember 2025. Mengusung pesan “Menanam Pengetahuan, Menuai Peradaban”, Perpustakaan dan Arsip UGM hadir membawa pesan kuat tentang literasi, keberlanjutan, dan penghormatan terhadap akar kebudayaan bangsa.

Kirab budaya yang menjadi bagian dari rangkaian Dies Natalis UGM ke-76 ini menempuh rute dari Wisma Kagama hingga Balairung UGM. Dalam barisan Perpustakaan dan Arsip UGM, peserta membawa berbagai hasil bumi seperti sayur-mayur dan ubi-ubian. Kehadiran hasil bumi tersebut merepresentasikan nilai kesuburan pengetahuan, keberlanjutan kehidupan, serta relasi harmonis antara manusia, alam, dan peradaban.

Kepala Perpustakaan dan Arsip UGM menjelaskan bahwa tema yang diusung dimaknai sebagai ajakan merawat pengetahuan layaknya menanam dan memelihara tanaman. “Pengetahuan perlu dirawat secara konsisten agar dapat memberi manfaat jangka panjang bagi masyarakat. Hasil bumi yang kami bawa melambangkan proses itu, ada kerja, ketekunan, dan kesinambungan,” ujarnya di sela kegiatan.

Meski hujan turun sepanjang kirab, antusiasme peserta tetap terjaga. Barisan Perpustakaan dan Arsip UGM berjalan tertib, menunjukkan komitmen institusi dalam mendukung perayaan budaya sebagai ruang refleksi kebangsaan. Partisipasi ini sekaligus menjadi upaya mendekatkan peran perpustakaan dan arsip kepada publik melalui medium budaya yang akrab dan inklusif.

Keikutsertaan Perpustakaan dan Arsip UGM dalam Nitilaku 2025 sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Penguatan literasi dan akses pengetahuan mencerminkan dukungan terhadap SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas, sementara pelestarian tradisi dan simbol hasil bumi berkaitan erat dengan SDG 11 tentang Kota dan Komunitas Berkelanjutan. Nilai perawatan memori kolektif melalui arsip juga mendukung SDG 16 tentang Perdamaian, Keadilan, dan Kelembagaan yang Tangguh.

Melalui langkah-langkah sederhana namun sarat makna di tengah kirab budaya, Perpustakaan dan Arsip UGM menegaskan bahwa literasi, budaya, dan keberlanjutan adalah satu tarikan napas. Dari pengetahuan yang ditanam hari ini, peradaban masa depan diharapkan dapat tumbuh dan berbuah bagi bangsa.

Kontributor: Wasilatul Baroroh